Pertama kali denger berita hebohnya foto hot artis Sukma Ayu dan mantan pacarnya vokalis The Fly, Bjah, di beberapa program enterteintment tv, Na ga bereaksi. Cuma denger sekilas aja, klo foto mereka sedang ML itu beredar di internet. Internet?, that's my world, but I'm not interesting to check it.
Sampai saat Seorang teman seruangan searching dan memperlihatkan foto mereka di monitor kompi dua, Na kaget. Pantes heboh bgt dan cukup sekali aja lihatnya, itupun udah buat Na miris. Asli atau bukan, yg jelas mereka yg menyebarkan foto itu di net ga berhak melakukannya.
Lalu, berita makin heboh, setelah Seorang pakar multimedia mengatakan bahwa foto mereka asli dan tanpa rekayasa. Artinya, pernyataan ini membantah pengakuan Sukma dan Bjah, yg katanya mereka korban teknologi. Bukti2 yg menyatakan foto itu belum di-retouch dijelaskan secara gamblang sama sang pakar di media.
Na merinding...
Na bisa merasakan perasaan seorang wanita bernama Sukma Ayu...
Siapa sih yg mau mengakui di depan publik bahwa itu foto mereka bahkan menyatakan, ya saya yg melakukan itu!, misalnya. Pastilah dia nyangkal, dan, ah... bukankah Sukma dan Bjah hanya korban, disamping mereka sedikit gaptek. Tapi seakan-akan semua orang jadi memvonis dirinya.
Na ga membela siapapun, justru Na berharap semua pihak bisa meredakan situasi. Klo begini kan makin 'gerah'. Buktinya??. Sudah seminggu ini, Na dan 2 temen seruangan jadi selebritis. Semua orang di kantor dengan heboh ke ruangan kita trus tanpa basa-basi, "buka-in fotonya Sukma dong!." Atau seperti hari ini, sehabis sholat Dhuhur, Na dipanggil satpam. Setelah deket, dia bilang "Anu Bu, bisa ga ya saya lihat situs yg ada fotonya Sukma Ayu?" sambil senyum-senyum.
Itu di kantor. Di net, semua temen online ngomongin itu. Sampe ada yg bahas fotonya secara detail lagi. Gila! Sekarang sapa yg ga punya moral??
Siapapun pernah berbuat kesalahan. Tentunya Sukma dan Bjah adalah sebagian dari mereka yg pernah khilaf. Dan kejadian ini bisa jadi pelajaran buat mereka berdua, juga secara meluas buat orang lain. Termasuk Na sendiri, bahwa ga ada yg abadi dan masih ada yg Maha di atas segalanya. **Kamis, 19 Februari 2004
Sampai saat Seorang teman seruangan searching dan memperlihatkan foto mereka di monitor kompi dua, Na kaget. Pantes heboh bgt dan cukup sekali aja lihatnya, itupun udah buat Na miris. Asli atau bukan, yg jelas mereka yg menyebarkan foto itu di net ga berhak melakukannya.
Lalu, berita makin heboh, setelah Seorang pakar multimedia mengatakan bahwa foto mereka asli dan tanpa rekayasa. Artinya, pernyataan ini membantah pengakuan Sukma dan Bjah, yg katanya mereka korban teknologi. Bukti2 yg menyatakan foto itu belum di-retouch dijelaskan secara gamblang sama sang pakar di media.
Na merinding...
Na bisa merasakan perasaan seorang wanita bernama Sukma Ayu...
Siapa sih yg mau mengakui di depan publik bahwa itu foto mereka bahkan menyatakan, ya saya yg melakukan itu!, misalnya. Pastilah dia nyangkal, dan, ah... bukankah Sukma dan Bjah hanya korban, disamping mereka sedikit gaptek. Tapi seakan-akan semua orang jadi memvonis dirinya.
Na ga membela siapapun, justru Na berharap semua pihak bisa meredakan situasi. Klo begini kan makin 'gerah'. Buktinya??. Sudah seminggu ini, Na dan 2 temen seruangan jadi selebritis. Semua orang di kantor dengan heboh ke ruangan kita trus tanpa basa-basi, "buka-in fotonya Sukma dong!." Atau seperti hari ini, sehabis sholat Dhuhur, Na dipanggil satpam. Setelah deket, dia bilang "Anu Bu, bisa ga ya saya lihat situs yg ada fotonya Sukma Ayu?" sambil senyum-senyum.
Itu di kantor. Di net, semua temen online ngomongin itu. Sampe ada yg bahas fotonya secara detail lagi. Gila! Sekarang sapa yg ga punya moral??
Siapapun pernah berbuat kesalahan. Tentunya Sukma dan Bjah adalah sebagian dari mereka yg pernah khilaf. Dan kejadian ini bisa jadi pelajaran buat mereka berdua, juga secara meluas buat orang lain. Termasuk Na sendiri, bahwa ga ada yg abadi dan masih ada yg Maha di atas segalanya. **Kamis, 19 Februari 2004