Nostalgia

,
Baca postingan Rio yg judulnya "Tommy J. Pisa dan Richie Ricardo" (12/09) dan postingan Doel berjudul "Nikmatnya Menonton Satu (Stasiun) TV" (28/07) bikin Na tersenyum geli. Karena beberapa isi postingan itu membawa ingatan Na pada masa-masa SD dulu, sekitar tahun 80-an gitu. Baik urusan mode, bintang film dan filmnya, lagu-lagunya sampai kenangan nonton tivi di rumah tetangga.

Ya, Na pernah ngerasain itu. Pernah juga ngerasain nonton tivi pake accu (aki bacanya) karena kampung Na tinggal dulu blum masuk jaringan listrik. Seminggu tiga kali, Na dapet tugas nge-cas accu di bengkel mobil. Kalau kelupaan atau lagi ga ada uang buat nge-cas, siap2 pasrah pas acara tivi bagus, gambar di layar tivinya tinggal sekotak korek api.. hehe.

Trend Mode
Karena Na masih SD, ga begitu ngerasain mode yg lagi 'in' waktu itu. Paling pernah aja punya rok jeans span, atau celana sontok (celana yg cuma selutut itu :P), tas sekolah model Koper, juga rambut nge-bob hehe. Yg Na inget juga, ngeliat kakak2 Na. Kakak cowo pernah punya rambut berjambul kayak Lupus atau Richie Ricardo (bagaimana Rio? hehe). Berbaju dengan kerah berdiri. Ngerock gaya Duran Durans atau keranjingan Break Dance. Sedangkan kakak cewe potong rambut model yg diblow ke samping kanan kiri itu (namanya ga tau). Bajunya sering pake blazer, atau ngembung di bagian lengannya.

Bioskop, Bintang Film dan Film
Dulu blum ada 21, jadi nonton film terbaru cuma di bioskop seadanya dengan bangku kayu yg panjaaaaang sekali. Kelas satunya paling depan dengan bangku busa, tapi nontonnya dongak :P. Ada acara istirahatnya lagi hehe. Bareng keluarga atau temen2, Na pernah nonton di bioskop itu film Ibunda, Mad Max, Saur Sepuh, Dewi Ular, Jaka Sembung, G 30 S PKI, dan film2 India yg bintangnya masih Amitha Bachan dan Sri Devi :D. Pernah juga tergila-gila sama Rano Karno dan Yessy Gusman di filmnya Gita Cinta dari SMA.

Lagu dan Penyanyinya
Na pernah punya kasetnya Julius Sitanggang, dan hafal semua lagunya :D. Klo Tommy J. Pisa, pernah kasetnya Na pinjem sama temen dan semua lirik lagunya dicatet haha. Endang S Taurina, hmm.. seru juga, Na hafal sama lagu yg liriknya : "dingin air yg beku tidak sedingin hatiku ini..". Trus lagu2nya Jamal Mirdad, Pance dan Obbie Messakh pernah akrab ditelinga. Siapa lagi ya..

Itu yg lokal, klo yg lagu2 barat, telinga Na kecil dulu sudah diakrabkan sama lagu2 My Way-nya Frank Sinatra, You Are-nya Dolly Parton (Doel inget juga ya :D), Your My Everything, Love Story dan lagu2 Ever Green lainnya. Pernah lho, Na nyatet lirik My Way saking pengen bisanya, walaupun ga tau artinya :P.

Acara TV
Inilah salah satu media yg sangat menghibur selain radio dan kaset untuk saat itu. Stasiun TV cuma TVRI, dan masih inget acara2nya?. Dari mulai acara Kameria Ria, Aneka Ria Safari, Album Minggu, Apresiasi Film Indonesia yg lagunya "Aku cinta anda cinta buatan Indonesia..." (Bimbo). Sinetron yg ga pernah Na tinggalin, ACI (Aku Cinta Indonesia) dan Si Unyil!.

Trus film2nya, "The Six Million Dollar Man, Manix, atau film-film yang menampilkan Benyamin S, Ateng-Iskak dan Ratmi B-29," tulis Doel dipostingnya. Juga Acara Pak Tino Sidin, wow! Na suka banget, apalagi klo pas pak Tino muji "Bagus!" hehe. Mo diingetin acara2 apalagi yg dulu pernah jadi primadona di TVRI? baca deh postingan Doel, lengkap!.

Bernostalgia bisa membawa sensasi tersendiri ;).
Met weekend all :D

Di Bank

,
Seperti biasa, jam 09.00 WIB bank pemerintah tempat Na bayar cicilan rumah ini sudah penuh. Siap ngantri deh, pikir Na. Dan mudah2an ngantrinya ga nyampe setengah jam, krn males bengong nunggu antrian (ga bawa bacaan spt biasanya klo lagi ngantri di bank). Setelah dapet nomor antrian, Na ngambil slip pembayaran di meja yg disediakan. Penuh juga.

Saat Na ngisi form slip pembayaran, Na merasa diperhatikan seseorang. Di samping Na berdiri seorang wanita muda yg keliatan bingung. Na senyum ke dia, dan lanjut nulis lagi. Tiba2, "Mbak saya mo minta tolong," kata si wanita tadi. "Ya, knapa mbak?," tanya Na. Wanita muda itu crita klo dia mau kirim uang ke adiknya yg sedang mesantren di luar kota, tapi ga tau caranya.

Ternyata, wanita yg namanya Salmah ini baru pertama kali ke bank, jadi bener2 blank banget. Dan yg buat Na kaget, Salmah juga buta huruf!. Jadilah Na nulis slip transfernya. Tambah kaget, begitu tau jumlah uang yg mau Salmah transfer ke adiknya. 20 juta!. Na hampir ga percaya, krn Salmah yg dianter suaminya ini lugu banget.

Beres slipnya, Na, Salmah dan suaminya cari tempat duduk nunggu nomor antrian dipanggil. Dari ngobrol, Na tau klo Salmah dan suaminya ini petani di wilayah timur kota tinggal Na, dan mereka ini merantau dari Madura. Pinginnya sih Na tanya tentang 20 juta tadi, kok buat mesantren aja biayanya segitu banyak? tapi, itu bukan urusan Na pastinya :D.

Nomor antrian Salmah dah dipanggil, dia minta Na untuk ikut ke meja teller. Yo wes sekalian, Na ngikut setoran jadi kan ga perlu ngantri lagi.. hehe. Tapi, begitu giliran Salmah yg setor dan ngeluarin 20 jutanya.. gubrak!!!. Buat yg sering setor ke bank, biasanya mbak-mbak teller itu akan senang sekali klo uang yg disetor sudah rapih berdasarkan pecahannya. Tapi ini... "Uangnya dirapihin dulu dong bu!," kata si mbak teller ketus. Salmah dan suaminya bingung, Na menghela napas.

Dengan bergeser sedikit untuk memberi kesempatan sama antrian yg lain, bertiga kita berdiri depan teller ngerapihin duit yg acak2an. pecahan 20ribu sama 20ribu, 50ribu sama 50ribu. Walhasil, setengah jam beres. Mata Na burem ngitung duit banyak, punya orang lagi..hehe. Pinginnya sih Na pamit dan bilang klo mesti ke kantor, tapi Salmah mohon dengan sangat Na untuk tidak pergi sebelum transaksi selesai. Rupanya Salmah lebih percaya sama Na daripada sama tellernya :P. Terbukti setelah slip bukti diterima Salmah, dia masih tetep nanya Na apa uangnya udah nyampe dan keterima adiknya disana. Padahal tellernya dah negasin berkali-kali. Biar Salmah dan suaminya yakin, Na ngusulin Salmah untuk nelpon adiknya itu dan langsung cek rekeningnya. Salmah setuju.

Di pintu luar bank, terjadi tarik menarik antar Na dan Salmah yg sebenernya ga perlu. Dia maksa Na (lagi!) tuk nerima 'tanda terima kasih'nya. Weeeww Na panik!. Orang2 dapet atraksi menarik. Dan krn Salmah ga terima ditolak, dan Na ga mau jadi tontonan, pasrah. Emang ngasih brapa sih? hehe.

Kejadian unik apa yg mungkin blogger temui saat di Bank?

Amanah

,
Sejak memperoleh hasil bahwa calon pemimpin bangsa yg Na kagumi tidak lolos ke putaran kedua pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI, Na kehilangan semangat tuk nyoblos 20 September kemarin. Golput jadi bayangan keputusan.

Ada aja sedikit halangan yg seakan menyuburkan virus golput dihati Na. Dari ngobrol dengan teman2 kantor yg akhirnya mengikrarkan untuk golput. Sempet juga kartu pemilih Na kecuci :P. Bahkan Na ga dapet surat panggilan nyoblos sedangkan kakak Na dapet.

Tapi alhamdulillah, jari kelingking tangan kiri Na sudah tertoreh tinta biru, bukan karena ketumpahan tinta :D, tapi tinta bukti hasil nyoblos :D. Dengan berucap bismillahirohmanirrohim, Na kuatkan tekad untuk ambil bagian menjadi warga negara yg sangat menginginkan negaranya menjadi lebih baik dengan memilih pemimpin pilihan.

Tidak cuma Na, banyak warga negara yg dengan niat tulus, memutuskan untuk datang ke TPS dan rela menggunakan hak pilihnya. Ada yg harus berjalan jauh, bersusah payah datang ke TPSnya, ada yg melakukan sholat dan puasa dahulu, ada yg meluangkan waktu sibuknya. Semuanya ini tanpa paksaan, tanpa bujukan melainkan ikhlas dan semata-mata ingin perubahan ke arah yg lebih baik, siapapun pemimpinnya.

Buat pemimpin bangsa terpilih, ini adalah amanah.

Kehabisan Ide

,
Menurut Na, seorang blogger sama halnya dengan seorang penulis. Karena salah satu unsur blog yg paling penting adalah posting, yaitu berupa susunan kata-kata bertema sesuatu, yg isinya bisa mengenai informasi, journal, perenungan dan lain sebagainya. Dan seperti juga halnya seorang penulis, setiap blogger punya gaya penulisan tersendiri.

Sebuah posting ditulis membutuhkan waktu, tenaga dan fikiran. Makanya kadang kala posting bagi seorang blogger menjadi hal yg agak sulit dilakukan. Misalnya saja karena kesibukan sehingga blum punya cukup waktu untuk menuangkan ide atau bisa juga karena kehabisan ide!.

Pernahkah blogger mengalaminya?. Apakah si Ide ini benar2 habis?

Dalam situasi kehabisan ide :P, Na browsing. Berusaha mencari ide tulisan. Berlimpah ruah. Semuanya berubah. Yang semula merasa kehabisan, berganti menjadi kebanyakan ide :D. Walhasil, otak terasa penuh akan ide-ide yg bercampur liar ga karuan.

Ternyata, ide sangatlah mudah dicari. Setiap sudut mata memandang, disana ada ide. Banyak. Justru yg sulit adalah mengembangkan ide tadi menjadi tulisan yg utuh berdasarkan referensi dan tujuan. Tapi bukan berarti tidak bisa. Hanya butuh latihan dan belajar.

Mau belajar?. Dari hasil browsing itu, Na dapet cara bagaimana mendapatkan ide tulisan dan bagaimana cara mengembangkannya. Bagi blogger yg saat ini merasa kehabisan ide atau ga tau mesti mulai dari mana menuliskan ide yg sudah ada, cara-cara yg diuraikan link "Ayo Menulis!" moga menjadi input yg baik. Atau bisa juga diskusi dengan teman2 penulis di Corat-coret.

"Memang benar sebagian penulis memiliki proses kreatif yang unik untuk sampai pada ilham sebuah tulisan yang hidup, namum jangan menunggu! Mulailah dengan mengungkapkan apa saja yang berkelebatan di depan mata."
 

Sharing about Online Business Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates