Minggu kemarin Na ditemani Dian, ponakan Na, berkunjung ke rumah pengasuh Na waktu kecil. Meski Pengasuh Na yg Na panggil Emak dan Bapak itu sudah meninggal dunia, tapi kedekatan Na dengan anak2, cucu2 juga cicit2nya sudah seperti keluarga sendiri.
Mengunjungi mereka, berarti juga Na berkunjung ke lingkungan dimana Na dilahirkan dan dibesarkan. Na seperti kembali ke masa kecil yg penuh kenangan seru. Sama teman2 Na dulu sering naik gunung, cari ikan di kali (sungai), manjat pohon, maen gundu, juga main pasir dan mandi di laut. Sejak lahir hingga SMP kelas 2 Na tinggal di tempat yg tidak jauh dengan gunung2, sungai dan laut.
Sekarang, lingkungan yg Na kenal dulu banyak mengalami perubahan. Semakin ramai dan padat!. Pembangunan juga pesat, dgn dibangunnya jalan tol, berdirinya pabrik2 baru, pertambahan dermaga di pelabuhannya. Lingkungan yg Na maksud ini tepatnya berada di ujung barat Pulau Jawa, yaitu Merak.
Setelah bersilaturahmi sama para tetangga dan teman2 disana, Na bernostalgia mengunjungi pantai yg letaknya di belakang SD Na dulu. Namanya Pantai Mabak. Untuk menambah kenangan, Na sengaja berjalan kaki kesana. Cuma 10 mnt. Krn dulu, setiap hari berangkat sekolah sama teman2, Na juga jalan. Melewati pinggiran rel kereta sambil bercanda.
Sampai di Mabak, anginnya lumayan kencang, tapi udaranya sangat mendukung. Sedikit mendung tapi asyik. Jadi Na, Dian, bu Dedeh (anak Emak-Bapak) dan tiga orang cucunya bisa menikmati udara pantai.
Dulu jaman SD, klo jam istirahat Na ama bbrp teman sering ke pantai itu. Sambil makan es lilin kita ngobrol atau maen air laut. Saat jam olah raga, pantai itu juga dijadikan tempat berolah raga volly, sepak bola atau lari.
Pantai Mabak saat ini terlihat sudah dikelola untuk tempat rekreasi keluarga. Ada Cottage dan Mess para tamu, juga restoran pinggir pantai. Yg bikin girang, pantai ini masih gratis, alias tidak ada pungutan apapun untuk bisa menikmatinya. Dan Minggu kemarin, lumayan ramai pengunjung. Ga jauh dari pantai ada pulau kecil yg juga bisa dikunjungi. Dengan jasa speed boat atau perahu besar, siapapun bisa kesana.
Pemandangan pantai tambah indah krn banyak kapal nelayan ditambat di pinggir pantai. Baik kapal2 pencari ikan, kapal speed boat besar ataupun kapal2 kayu pengirim barang ke tanker di tengah laut.
Melalui dermaga kecil, Na dan anak-anak menaiki salah satu kapal itu. Heboh bgt. Meski kapal itu ditambat di pinggir pantai, tapi ombak yg besar menggoyang-goyangkan kapal hingga terseret jauh dari dermaga, dan ini buat kita teriak2 histeris dan cekikikan ga karuan krn ga bisa naik lagi ke dermaga. Akhirnya yg punya kapal turun tangan. Jadi maluw, soalnya Na teriaknya paling keras :D.
Tiba2 aja, udara yg memang sudah mendung berubah jadi hujan lebat. Kaburrr!!, kita lari cari tempat berlindung. Ga berapa lama, hujan reda dan Na pun memutuskan untuk pulang, krn masih ada jadwal lainnya (cieh!). Muach.. muach.. dan daa-daa. Lain waktu Na ke Merak lagi, Na mau naik gunung!. Tau deh, masih selincah kecil dulu ga ya.. :D.