Puasa Ayakan

Meski akhir Oktober nanti usianya baru lima tahun, Dinda, ponakan saya selalu semangat berpuasa. Dia akan marah bin ngambek kalau tidak dibangunkan sahur. Padahal klo bangun sahur, dia hanya kuat buka mata sekitar 15 menit. Abis disuap dua-tiga sendok nasi dan minum, lalu tidur lagi :P. Tapi siang harinya, Dinda ga pernah ngeluh lapar atau haus. Hanya kadang2 saja dia lupa, bikin minuman sirup sendiri. Pas diingatkan klo lagi puasa, sambil nyengir Dinda bilang, "eh iya lupa."

Kami sekeluarga tidak mengharuskan Dinda ikut berpuasa, krn memang belum wajib secara usia. Dia hanya diberi pengertian tentang apa itu puasa, dan diberitahukan kalau kami yg dewasa wajib berpuasa. Ternyata Dinda maksa ingin ikut puasa. Maka mulai imsak hingga jam 12 siang selama Ramadhan ini, Dinda tidak makan dan minum.

Dulu, saat saya kecil juga spt Dinda. Puasa hanya sampai jam 12 siang. Tapi saya lupa usia berapa dan berapa lama saya mulai belajar puasa itu. Yg jelas sih ga lama, krn teman2 seusia saya di kampung dulu sering mengolok teman lain yg puasanya cuma sampai jam 12 siang. "Puasa Ayakan!" ejek mereka.

Kenapa disebut puasa ayakan? saya jg ga ngerti. Yang pasti saya ga mau dibilang begitu dan malu. Makanya berusaha sekuat mungkin, buka puasanya maghrib :D. Hayooo, siapa yg masih puasa ayakan? :P

***

Tentang Ramadhan Layout
Gatel pingin buat layout Ramadhan, jadi inilah hasilnya :D
Untuk menu2 yg menuju link blog saya lainnya, yg semula dibagian atas (header), saya pindahkan ke sidebar dgn diberi keterangan singkat.
Kenapa hijau? mmm.. ngerasa pas aja waktu layout ini diberi warna hijau dibanding warna lainnya.

Berpusing

'Pusing' dalam bahasa Malaysia artinya 'putar' atau 'keliling'. Sebuah kata kerja yg kalau dikerjakan terus menerus (biasanya) akan berakibat pusing beneran :D. Dan itulah yg terjadi pada saya Sabtu dan Minggu. Dalam kondisi puasa, dua hari saya berpusing. Pusing! :D

Sabtu, sekitar jam 6 pagi, saya dan dua orang teman pergi ke Rangkasbitung, mencari info harga dan produksi gula semut (aren). Setelah kami mendapat info yg dimaksud di salah satu koperasi gula semut yg kami temui, kami bermaksud mencari sentra produksi gula semut lainnya. Disinilah kami berpusing.

Tanya sana-sini, putar arah, belok, lurus, keliling kota Rangkas. Dan di luar dugaan, tempat yg ditunjukkan warga yg kami tanya, ternyata ya tempat (koperasi) yg pertama kami datangi. Hanya arahnya saja yg berbeda :P. Jam satu siang yg panas, saya tiba di rumah. Benar2 pusing hhh...

Minggu, saya dan Linda berpusing di Mall Cipulir Ciledug. Dari mulai lantai 1 sampai lantai 4 dikelilingi. Berdesakan dgn pengunjung lainnya. Baik untuk sekedar lihat2 baju, kerudung, sepatu juga tas, dan klo ada yg cocok dibeli. Tapi banyakan engga belinya sih hehe.. "Masih kuat?" - "Lanjuuutt!" :P

Ada yg bikin ketiwi kita berdua. Klo lihat baju2 wanita hamil, kita pasti terpesona, abis bagus2. Jadi pengen ya Lin hehe.. Trus, waktu Linda nunjuk sebuah model kerudung. Saya malah kira Linda nunjuk si abang penjualnya yg ganteng. Titip salam Lin :P.

Buat Linda, makasih peyek teri - kacangnya, kerudung indahnya plus berpusing serunya ya.. ;) *Mwahhh!