A Gift

Sekali dalam sebulan, seorang wanita akan mengalami suatu siklus yang dimulai dengan adanya interaksi hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar di bawah otak depan, hipothalamus dan indung telur. Akibat interaksi hormon itu lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal (lapisan ini berfungsi sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh jika terjadi kehamilan). Lalu hormon tadi memberi sinyal pada telur dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama setelah itu indung telur melepaskan satu sel telur yang kemudian bergerak menuju tuba falopi dan terus ke rahim.

Bila sel telur ini tidak dibuahi (tidak terjadi pembuahan) oleh sperma dengan berhubungan intim atau inseminasi buatan, maka lapisan di dinding rahim yang sudah berkembang dan menebal tadi mulai melepaskan diri dan beserta sel telur didalamnya akan  luruh dan dikeluarkan melalui vagina sebagai darah haid atau disebut juga menstruasi. Ini akan berlangsung antara 3 sampai 7 hari.

Siklus haid pada wanita biasanya terjadi 28 hari sekali atau berkisar antara 21 sampai 40 hari. Saat indung telur melepas sel telur menuju rahim, disebut sebagai masa subur atau dalam hitungan siklus haid adalah 14 hari (2 minggu) sebelum haid berikutnya.

Wanita akan mengalami siklus haid ini sejak usia pubertas, sekitar 10 - 16 tahun dan akan berhenti (menopause) saat usia 45 - 50 tahun. 'Datang bulan' pada wanita ini biasanya dibarengi dengan gejala-gejala yang kurang nyaman. Mulai masalah fisik seperti keram, nyeri di perut dan pinggang, sakit kepala, juga masalah phisikis seperti emosi yang berlebihan contohnya sensitif, depresi, gampang marah juga mudah menangis.

Keadaan haid pada wanita berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor seperti kesehatan, status nutrisi, emosi bahkan berat badan relatif terhadap tinggi badan.

Tapi apapun gejalanya, siklus haid ini dirancang Allah bagi wanita untuk memberi andil bagi proses reproduksi manusia. Ini adalah anugerah. Dimana seorang wanita bisa mengandung dalam perutnya cikal bakal manusia.

(dari berbagai sumber, termasuk pengalaman diri :D)

Curhat
Sudah empat hari Na ga di kantor. Lagi dapet tugas setting bbrp komputer di warnet milik bos. Kata bos, biar itu warnet miliknya, tapi pengelolaannya diserahkan sama anak buahnya, termasuk Na. Jadilah Na sama teman kerja lainnya disibukkan dgn itu.

Ngerasain juga sih, online terus tapi ga bisa berlaku semaunya spt biasanya, kayak browsing, posting, blogwalking juga ceting :D. Gemes bgt rasanya, misalnya online di YM cuma untuk cek software doang hehe.. Makanya kmrn, mungkin Na lupa, sekitar jam 11-an YM Na online di satu kompi padahal Na lagi sibuk di kompi laen. Pas sore, setelah selesai semuanya, dan niat online di YM udah ada bbrp offline messege. Maaf prens.. :).

Na kangen ama semuanya. Sama kompi Na di kantor, sama blog Na, sama cerita2 blogger. Byk ketinggalan cerita euy :). Dan hari ini udah Jumat lagi. Dah mo wiken lagi. So.. happy wiken for all of u.........

Otak Kanan

Allah SWT menciptakan otak manusia begitu lengkap. Terbagi dua bagian, yaitu otak berfikir yang bisa disebut otak kiri, tempat mengenai apa-apa yang kita ketahui. Dan otak emosional yang juga disebut otak kanan, tempat tentang apa-apa yang kita rasakan. Dimana keduanya diusahakan berjalan seimbang dan selaras untuk menghasilkan suatu keputusan dan tindakan yang terbaik.

Dari buku berjudul Menjadi Enterpreuner Sukses tulisan Purdi E.Chandra dikatakan bahwa salah satu cara untuk mengefektifkan atau merangsang otak kanan adalah dengan:

1. Dzikir dalam hati, yang dilakukan dimana dan kapan saja. Dzikir ini akan membuat sesuatu itu terjadi. Cara lain adalah dengan sholat Malam (Tahajjud) dan sholat Istikharah. Puasa juga dapat mencerdaskan otak kanan.
   
2. Lebih banyak menyukai kegiatan atau hobi di alam terbuka, seperti: berenang, memancing, bersepeda, berjalan-jalan, lari-lari, berkemah atau hiking.
   
3. Melatih diri untuk berfikir divergen/menyebar, loncat-loncat, bukan linier, berfikir yang aneh-aneh, dan suka humor. Sehingga akan lebih mudah menemukan ide-ide kreatif.
   
4. Mengaktifkan alam bawah sadar, dengan latihan sederhana, misalnya: saat menerima pelajaran, mata kita terpejam atau mendengarkan radio sambil memejamkan mata. Tapi tidak tidur.
   

Jika mencerdaskan otak kanan, secara otomatis otak kiri akan semakin cerdas. tapi tidak berlaku sebaliknya, jika otak kiri yang dicerdaskan maka otak kanan tidak otomatis menjadi cerdas. Sebab, otak kanan berkaitan dengan munculnya gagasan-gagasan baru, gairah dan emosi.