Selamat Berbelasungkawa...

,
Tidak seperti biasanya, Selasa kemarin pekerjaan saya di kantor banyak sekali. Seharian saya seperti katak dalam tempurung, di depan komputer terus. sampai jam makan siangpun lewat. Terputus dari dunia luar...

Sekitar pukul dua siang, teman seruangan kerja memberi kabar apa yang baru dilihatnya di televisi, bahwa bom berkekuatan besar meledak di Jakarta dan banyak memakan korban jiwa, dan tentunya tak sedikit yg luka-luka baik secara fisik maupun psikis.
Mendengar itu saya bergumam dalam hati, "Ya Allah, bencana apa lagi ini?". Ditambah teman saya berspekulasi bahwa si A atau si B yg menjadi dalang pemboman tersebut. Benarkah? Namanya juga spekulasi, bisa salah bisa juga sangat salah :)

Siapa yg tahu? Allahu Alam. Kalau mau ikutan berspekulasi, saya justru teringat dengan film-film eksyen Hollywood seperti James Bond : Tomorrow Never Die atau Triple X (XXX). Bisa dilihat, kadang-kadang pihak ketiga justru lebih 'pintar' untuk mengacaukan situasi. Yah, itu cuma film, tapi bukankah film kadang-kadang dibuat berdasarkan realita. Walaupun banyak juga film yang dibuat berdasarkan imajinasi dan mimpi belaka. Sekali lagi Allahu Alam. Dan bukan kapasitas kita sebagai rakyat biasa mengomentari siapa dalang dibalik pengeboman itu. Tak ada gunanya, toh cuma main tebak-tebakan.

Sorenya, seorang sahabat telepon. Dalam obrolan kami, dia mengatakan sangat merinding melihat para korban pengeboman itu. Gosong, melepuh dan darah dimana-mana. Yang terucap hanya, kasihan....

Saya merasa sangat ketinggalan informasi, akhirnya saya bertekad besok pagi sebelum ke kantor, saya akan sempatkan melihat tayangan ulang pemberitaan pemboman itu di tv.

Pagi ini, dengan nasi goreng sebagai sarapan pagi, saya duduk manis mencari berita kemarin di tv. Kebetulan salah satu tv swasta menayangkan ulang selama kurang lebih lima menit semua kejadian peledakan bom kemarin. Dan selama itu pula, saya tercekat. Mata saya mulai basah, terutama melihat tak berdayanya para korban. Sewaktu nonton film Kuch-kuch Hotha Hai, saya juga tercekat, menangis. Tapi yg saya rasakan pagi ini sungguh berbeda. Karena yg saya lihat bukan film (lagian korban bom disamain ama Shah Rukh Khan, wake up girl!). That's real!. Mereka, para korban yg luka-luka benar-benar sakit, perih. Mereka, yg kebetulan berada dalam kejadian itu benar-benar takut, panik. Saya membayangkan bagaimana jika keluarga, teman dekat saya berada dalam situasi itu. Atau saya sendiri mungkin. Saya hanya bisa berucap, "Ya Allah, tolong mereka...".

Tayangan itu diakhiri dengan sang penyiar mengatakan, "Kami mengucapkan selamat berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa para korban...". Selamat??, aneh memang. Bukankah seharusnya, "Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya.. bla bla bla". Tapi saya berfikir, itu hanya kesalahan bicara, karena saya yakin sang penyiarpun yang menyaksikan kejadian pemboman itu tercekat seperti saya sehingga agak gugup untuk berbicara.

Ucapan "selamat" berbelasungkawa tadi mungkin bukan untuk para korban pemboman itu. Saya lebih setuju diperuntukkan bagi siapapun orangnya yg menyuruh (dalang), pembuat dan yg meletakkan bom itu di sana. Karena mereka sudah sukses membuat sebuah kerusakan di bumi ini, demi tercapainya tujuan mereka. Mungkin mereka juga sedang menyaksikan hasil yang mereka kerjakan. Jika mereka itu adalah orang yg sedang marah, dendam, maka dengan melihat kepanikan dan jeritan kesakitan para korban dan keluarganya sudah cukup membayar kemarahan dan dendam mereka. Selamat!
Tapi jika mereka adalah orang yg bertujuan memiliki power, dengan melihat kekacauan seperti itu di negeri ini, mereka akan menunggu saat yg tepat untuk menampakkan power itu. Selamat!

Robbi, aku tahu Kau selalu ada. Kau Maha Tahu. Kebenaran adalah Dzat-Mu, maka menangkanlah kebenaran di bumi ini, ya Allah. **Rabu, 6 Agustus 2003

0 komentar to “Selamat Berbelasungkawa...”

Post a Comment

You can choose 'Name/URL' if not a blogspot member. Thanks for your comment.

 

Sharing about Online Business Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates