
Temen ini cerita yg jadi keberatannya jika istrinya bekerja, salah satunya adalah pengasuhan anaknya yg masih balita. Selain itu berhitung ttg kompensasi yg didapat dari bekerja dikurangi transport, makan juga membayar pengasuh anaknya, jadi tidak seberapa. Juga pertimbangan kondisi fisik istrinya, berangkat pagi pulang sore dlsb.
Na coba membantu pemikiran, kalau memang tujuannya untuk menambah income keluarga, kan ga harus kerja kantoran. Na kasih contoh kakak ipar Na yg berjualan pakaian dgn hasil yg lumayan. Juga tetangga Na yg pinter masak, jadi punya penghasilan krn sering diminta bantuannya membuat kue2 atau masakan tertentu oleh para tetangga. Atau ibunya temen Na yg order jahitannya ga pernah sepi. Semua dilakukan di rumah.
Kenapa ingin bekerja?
Terus terang, Na sendiri berkeinginan tetap bekerja meski sudah berkeluarga. Bekerja disini ga harus pergi ke kantor, yg penting bisa beraktivitas, nambah ilmu dan berpenghasilan :D.
Kata pak ustadz, uang suami adalah uang istri juga, sedangkan uang istri adalah uang istri :P. Artinya, dgn penghasilan Na sendiri, Na berkeinginan bisa membantu keluarga juga siapapun yg membutuhkan, atau belanja keperluan pribadi tanpa mengganggu keuangan rumah tangga, apalagi merepotkan suami ;).
Tapi bukankah dalam keluarga segala permasalahan bisa dibicarakan dan dikompromikan? Jadi ya... fleksibel aja mengambil keputusan untuk tujuan bersama (suami-istri) yg lebih baik :).