Gambar Imajinasi?

,
Usianya masih SD kelas 4 saat dia punya kamar sendiri. Kamarnya yg tidak luas itu berlantai dan berdinding semen yg sudah retak2. Bagian atapnya adalah potongan triplek yg dicat putih dgn bercak2 coklat tak beraturan bekas rembesan air hujan. Meski kondisi kamarnya seperti itu, dia senang berlama-lama di kamarnya. Belajar, bermain BP (Bongkar Pasang) atau hanya tidur2an di atas tempat tidurnya sambil bernyanyi dan menatap lama ke arah dinding, lantai juga atap kamarnya.

Suatu hari dia mengamati satu bagian dinding di kamarnya, lalu dia mengambil pinsil dan mulai menorehkan ujung pinsilnya mengikuti retakan pd bagian dinding yg dia amati tadi. Begitu seriusnya. Dan ketika selesai, dia mundur satu langkah. Dia tersenyum. Di dinding sudah tergambar satu wajah wanita lengkap dgn mahkota, kalung dan sepasang anting. Seorang putri, pikirnya. Retakan pada dinding kamarnya telah membentuk gambar seorang putri!.

Mulai dari saat itu, gadis kecil ini sering mendapatkan gambar2 lain dari retakan atau pola yg sebenarnya tak teratur dari dinding, lantai atau atap kamarnya. Lelaki berlari, seekor anjing juga wajah2 wanita dgn posisi dari samping. Lebih byk sosok manusia. Jika gadis kecil ini telah dapat menebak atau mereka-reka sebuah gambar dari pola2 tak beratur itu, maka hatinya senang. Kesenangan itu juga dia dapati di luar kamar. Melihat awan, melihat pepohonan dan apapun. Meski kali ini tidak perlu pakai pinsil. Gambar2 itu tergambar dalam pandangan dan imajinasinya.

****
Satu episode serial tv 'The Twilight Zone' bbrp tahun lalu, yg saya lupa judulnya, pernah bercerita ttg kebiasaan yg mirip dgn si gadis kecil di atas. Bedanya, dlm serial tv cerita fantasi atau science fiction itu si wanita yg sering berimajinasi dgn pola2 tak teratur itu menjadi sangat ketakutan dan paranoid, krn seakan-akan wajah2 yg tergambar itu mengejarnya atau akan membunuhnya. Hingga akhirnya dia harus dirawat (isolasi) dalam sebuah kamar yg serba putih bersih tanpa noda atau pola sedikitpun, baik perabot maupun dinding, lantai dan atapnya.

Sedangkan si gadis kecil itu justru menyenanginya, krn dia menganggap setiap gambar yg dia hasilkan dari pola2 tak beraturan itu, berarti dia telah menyelesaikan permainan. Dia puas. Dia senang. Tak ada ketakutan. Tapi juga tidak menjadi candu. Justru imajinasinya ttg byk hal jadi berkembang. Dengan berjalannya waktu, dia tak lagi bermain-main dgn satu 'kegiatannya' itu. Terlupakan.

Hingga bbrp hari lalu, saya mendapati dinding dekat pintu kamar mandi rumah saya, catnya di beberapa tempat terkelupas. Saat saya amati sekilas, cat yg terkelupas itu membentuk gambar wanita berdiri memegang tas dan di dekat kakinya ada anjing kecil. Saya tersenyum. Dan kenangan di dalam kamar pertama yg saya miliki saat SD dulu kembali muncul. Anehkah saya? :D

0 komentar to “Gambar Imajinasi?”

Post a Comment

You can choose 'Name/URL' if not a blogspot member. Thanks for your comment.

 

Sharing about Online Business Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates