Patah Hati

,
Buat Na, rasa patah hati adalah salah satu hal yg mewarnai hidup seseorang. Jadi biar ga ngerasa senang terus, yah ada juga kecewa plus sedih krn patah hati. Serasa hidup lebih hidup gitu.. hehe.

Itu bisa dirasakan dan disikapi dgn baik jika patah hati bisa dilalui dan akhirnya jadi pembelajaran berarti dalam hidup. Be strong, kata akhirnya. Tapi gimana bagi yg bener2 down dan ga kuasa keluar dari lingkaran patah hati itu?

Na ga tau pasti kiatnya, karena buat Na, berada dekat dgn seseorang yg sedang patah hati, biasanya kita bingung dan hanya bisa syering pengalaman gimana kita melalui patah hati itu, walaupun kronologisnya pastinya beda2.

Seorang sahabat Na (SS) patah hati krn kekasih yg sptnya sudah akan menjadi suaminya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan alasan mereka berdua blum berjodoh, ga jelas memang :). Down bgt dia, apalagi SS merasa mereka berdua pasti cocok dan mengingat tahapan kerja kerasnya agar hubungan mereka direstui ortu dan memang akhirnya sang ortu, terutama ayahnya SS yg sangat otoriter bin pemilih itu sudah memberi lampu hijau terang benderang. SS merasa dicampakkan, itu pikir Na, walaupun dlm setiap curhatnya SS ga pernah menyatakan itu.

Dan klo Na amati dan ingat2, tahapan dukanya berurut dari mulai denial - anger - depression - bargaining - acceptance. Sebagai teman tempat SS berbagi, Na sedikit sekali membagi pengalaman Na melalui tahapan duka (itupun jika SS bertanya bagaimana Na bisa tidak terus bersedih dgn masalah Na), krn Na melihat perbedaan sebab akibat Na patah hati. Na tidak merasa dicampakkan, tapi merasa memang lebih baik dia pergi (*gubrak!!), krn Na tidak melihat kualitas hubungan dan kualitas diri Na yg bisa lebih baik jika Na terus bersamanya. So, Na hanya melalui tahapan anger lalu acceptance. Untuk SS, Na menjadi pendengar yg baik. Juga sedikit2 Na gambarkan indahnya kehidupan ini, berkah dari Allah, sang Maha.

Alhamdulillah, setelah acceptance, SS sedikit segar dan mulai membuka hatinya. Di masa inipun, SS masih saja membanding-bandingkan dgn mantannya :). SS makin cerah karena 11 Juli 2004 lalu dia menikah dan kemaren kasih kabar klo sudah positif hamil (jalan empat minggu). Na kadang goda dia, "masih inget sama yg dulu?." Dia jawab, "Ternyata Allah Maha Adil, Allah kasih saya yg lebih baik," katanya sambil senyum.

Ehm... Sebagai sahabat, Na bersyukur dan sueennnneng bgt liat dia cerah ceria gitu, walaupun Na masih gigit jari alias sorangan wae.. (lho apa hubungannya? hehe..)

0 komentar to “Patah Hati”

Post a Comment

You can choose 'Name/URL' if not a blogspot member. Thanks for your comment.

 

Sharing about Online Business Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates