Menatap Laut

,
from CorbisSetelah memesan dan mengecek salah satu cottage di Hotel Pisita Anyer yg akan digunakan boss dan rekan2nya dari Jakarta Sabtu nanti, Na dan dua teman yg mengantar menyempatkan diri melihat pantai yg berjarak 100 meter dari cottage.

Suasana pantai sore itu sepi dan tenang. Matahari sebentar lagi jingga. Angin berhembus perlahan seiring deburan ombak yg berirama. Di laut yg bergradasi tampak nelayan dan perahunya melintas sambil memasang jaring ikan juga sebuah kapal besar sedang dock di tengah laut. Terlihat dikejauhan Gunung Anak Krakatau menjulang berasap. Na menghela napas panjang. Kami bertiga tak banyak bicara, berkecamuk dgn fikiran masing-masing.

Mata Na menatap laut juga seujung pantai, indah yg tertangkap, namun hati menolak. Menjauh, mencoba melupakan. Kesedihan dalam diri atas kisah lalu, juga saat ini.. bencana tsunami.

***

Dalam perjalanan pulang,
"Kalau tsunami datang saat ini, kita pasti kena nih."
"Tancep gas dong, atau naek pohon."
"Ga sempet lah, segitu deketnya laut."
"Allah Maha Kuasa, kalau dgn ijin-Nya kita selamat, apa yg tidak mungkin bisa saja jadi mungkin," kata Na.
"Amiiin."

0 komentar to “Menatap Laut”

Post a Comment

You can choose 'Name/URL' if not a blogspot member. Thanks for your comment.

 

Sharing about Online Business Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates